Segala
puji hanya milik Allah Yang mempunyai segala apa yang ada di langit
maupun di bumi. Bagi-Nya segala pujian di dunia maupun di akherat dan
Dialah Maha Bijaksana dan Maha Mengetahui. Sesungguhnya manusia
diciptakan di alam kehidupan ini bertujuan untuk beramal, kemudian nanti
akan dibangkitkan di hari kiamat untuk dibalas berdasarkan apa yang
telah mereka amalkan. Maka manusia tidak diciptakan sia-sia, juga tidak
ditelantarkan begitu saja. Orang yang beruntung adalah orang yang telah
memberikan kebaikan untuk dirinya yang akan dia dapatkan simpanannya di
sisi Allah. Dan orang yang celaka adalah orang yang yang memberikan
keburukan untuk dirinya yang akan mengakibatkan kesengsaraan.
Lihatlah kepada amal-amalmu, dan mawas
dirilah sebelum datang ajalmu, karena kematian menandakan terputusnya
amalan dan merupakan permulaan menuai balasan. Kematian begitu dekat
namun kita tak mengetahui bilakah datangnya. Dan perhitungan amal sangat
teliti namun kita tak mengetahui tiba saatnya. Rambut beruban telah
memberikan tanda peringatan akan kematian, maka bersiaplah
menghadapinya. Kematian teman karib seseorang menandakan dekatnya
kematian dirinya. Ingatlah kematian, beramallah untuk menghadapi masa
sesudahnya yang pasti kita akan datang menemuinya dan menetap di sana.
Jangan sampai dilalaikan dengan sesuatu yang kita sukai tapi akan kita
tinggalkan. Jangan tertipu dengan mimpi-mimpi yang berlarutan lalu
menjadi lalai dengan kedatangan ajal. Berapa banyak orang yang
mengharapkan sesuatu tapi tidak pernah dia perolehi. Berapa banyak orang
yang kita temui di waktu pagi, tetapi tak menemui waktu petangnya.
Berapa banyak orang ketika datang ajalnya berangan untuk ditunda
beberapa saat lagi agar dia dapat memperbaiki kesalahannya serta
melakukan apa yang telah dia lupakan.
Sebenarnya seseorang itu terhenti
amalnya tatkala datang kematiannya, Tetapi ada beberapa amalan yang
dilakukan pada saat hidupnya dan manfaatnya terus-menerus kepadanya,
maka pahalanya akan terus mengalir kepada pelakunya :
إذا مات ابن آدم إنقطع عنه عمله إلا من ثلاث, صدقة جارية أو علم ينتفع به أو ولد صالح يدعوا له - رواه مسلم
Artinya : Apabila seorang putra adam (manusia) meninggal dunia, maka terputuslah darinya seluruh amalnya, kecuali 3 hal
1. Sodaqoh Jariyah
2. Ilmu yang bermanfaat
3. Do’a Anak Sholeh terhadap orang tuanya. (H.R Muslim)
Ketika seorang manusia telah benar
benar menuju kehidupan yang abadi, artinya ia sudah berada di akhirat
ia sudah tidak bias lagi berbuat apa apa, maksud berbuat apa apa ialah
ia tidak bias lagi melakukan amal kebaikan yang dapat menambah
pahalanya.
Karena menurut hadits ini semua hal
pasti akan terputus dari orang yang meninggal, bahkan ada dalam alquran
di ceritakan bahwasannya ada golongan orang yang menyesal ketika sudah
berada di akhirat, ia ingin kembali lagi ke dunia untuk melakukan
ibadah, karena semasa hidupnya ia belum membawa bekal yang cukup
sebagai pertanggung jawaban di akhirat yang akan menambah point
timabangan kebaikannya.
Tetapi sejalan dengan hadits ini juga,
justru meskipun seseorang sudah meninggal dunia, tapi ada beberapa
amalan yang akan memberikannya pahala tambahan meskipun sudah meninggal
dunia, ia sejatinya sudah di akhirat dan tidak bias lagi melakukan apa
apa, tetapi ia tetap mendapat kucuran pahala tambahan, karena ketika
di dunia, ia mengerjakan suatu perbuatan yang memebrikan ia pahala yang
abadi.
1. Shodaqoh Jariyah
Shodaqoh Jariyah menurut hemat ana,
menberikan sesuatu kepada orang lain dengan ikhlas, kemudian sesuatu
yang ia berikan berupa hal yang tahan lama. contohnya kita memberikan
harta berupa tanah waqaf, atau mendirikan mesjid untuk kepentingan umum.
apabila orang yang bershodaqoh jariyah ini meninggal, maka selama
harta yang ia shodaqohkan masih di gunakan oleh orang lain, maka
meskipun ia telah meninggal maka ia tetap mendapat kucuran pahala.
Bahkan pahalanya akan terus mengalir selama amalan kebaikan itu masih
dapat dimanfaatkan.
Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman : “Harta dan anak-anak shaleh adalah perhiasan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi shaleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan”. (QS Al Kahfi : 46)
Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman : “Harta dan anak-anak shaleh adalah perhiasan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi shaleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan”. (QS Al Kahfi : 46)
2. Ilmu yang bermanfaat
Artiinya yang bermanfaat itu ilmu yang
di amalkan, ketika seorang telah mendapatkan ilmu, ia amalkan ilmunya
salah satunya dengan mengajarkan ilmunya kepada orang lain. Hal ini
menganjurkan kita untuk mempelajari ilmu dan mengajarkannya,
menyiarkannya dan menyebarluaskan kitab-kitabnya agar bisa mengambil
manfaat sebelum dan sesudah kematian dia. Manfaat ilmu akan tetap ada
selama di permukaan bumi ini masih ada seorang muslim yang sampai
kepadanya ilmu tersebut.
Berapa banyak ulama yang meninggal
semenjak ribuan tahun yang lalu tetapi ilmunya masih ada dan
dimanfaatkan melalui kitab-kitab yang telah dikarangnya lalu dipakai
dari generasi ke generasi sesudahnya dengan perantara para muridnya
kemudian para pencari ilmu setelah mereka. Dan setiap kali kaum muslimin
menyebutkan nama dia, mereka selalu mendoakan kebaikan dan mendoakan
agar Allah merahmati dia. Ini adalah fadhilah dari Allah yang diberikan
kepada siapa saja yang dikehendaki. Berapa banyak generasi yang
diselamatkan Allah dari kesesatan dengan jasa seorang alim, maka alim
itu mendapatkan seperti pahala orang yang mengikutinya sampai hari
kiamat.
3. Anak Yang Shaleh / Shalehah
Anak shalih baik laki-laki maupun
perempuan, anak kandung maupun cucu, akan terus mengalir kemanfaatan
mereka untuk para orang tua berkat doa baik yang diterima Allah untuk
ibu bapak mereka., bahkan doa yang diucapkan orang yang pernah
mendapatkan kebaikan dari anak-anak tersebut. Seringkali orang yang
mendapatkan kebaikan dari seseorang dia mengatakan : “Semoga Allah
merahmati orang tuamu dan mengampuni mereka”.
Disini juga menunjukkan anjuran untuk
menikah, dengan tujuan untuk mendapatkan anak yang shalih, dan melarang
dari membenci banyaknya anak. Sebagian manusia kadang terpengaruh dengan
propaganda-propaganda sesat sampai dia membenci banyaknya anak dan
berusaha untuk membatasi kelahiran atau bahkan mengajak orang lain
melakukan hal yang sama. Ini disebebkan kebodohan mereka terhadap ilmu
agama dan lemahnya pengetahuan mereka tentang hasil yang akan didapatkan
nanti, serta disebabkan karena lemahnya iman. Dalam hadits tadi juga
terdapat anjuran untuk mendidik anak agar menjadi shalih dan menumbuhkan
mereka dalam ajaran Islam dan dalam keshalihan agar mereka menjadi
generasi yang shalih buat orang tua mereka yang nantinya mendoakan
kebaikan kepada mereka setelah meninggal.
Maka berusahalah untuk mengerahkan
semua dengan sebaik baiknya dan melakukan amalan yang bermanfaat yang
akan terus ada manfaatnya dan mengalir pahalanya setelah wafatmu.
Ya
Allah... Hamba memohon kepadaMU baik itu dalam senang ataupun dalam
susah ampunilah dosa saya dan kedua orang tua saya, yang telah membina
saya mulai dari alamrahim sampai sekarang ini Dan ampunilah segala dosa
kami kaum muslimin dan muslimat.. baik yang masih hidup atau pun yang
sudah duluan dari kami, Aamiin
Wallahu A'lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar