Rabu, 21 Maret 2012

Amal Yang Tiada Putusnya


Segala puji hanya milik Allah Yang mempunyai segala apa yang ada di langit maupun di bumi. Bagi-Nya segala pujian di dunia maupun di akherat dan Dialah Maha Bijaksana dan Maha Mengetahui. Sesungguhnya manusia diciptakan di alam kehidupan ini bertujuan untuk beramal, kemudian nanti akan dibangkitkan di hari kiamat untuk dibalas berdasarkan apa yang telah mereka amalkan. Maka manusia tidak diciptakan sia-sia, juga tidak ditelantarkan begitu saja. Orang yang beruntung adalah orang yang telah memberikan kebaikan untuk dirinya yang akan dia dapatkan simpanannya di sisi Allah. Dan orang yang celaka adalah orang yang yang memberikan keburukan untuk dirinya yang akan mengakibatkan kesengsaraan.

Lihatlah kepada amal-amalmu, dan mawas dirilah sebelum datang ajalmu, karena kematian menandakan terputusnya amalan dan merupakan permulaan menuai balasan. Kematian begitu dekat namun kita tak mengetahui bilakah datangnya. Dan perhitungan amal sangat teliti namun kita tak mengetahui tiba saatnya. Rambut beruban telah memberikan tanda peringatan akan kematian, maka bersiaplah menghadapinya. Kematian teman karib seseorang menandakan dekatnya kematian dirinya. Ingatlah kematian, beramallah untuk menghadapi masa sesudahnya yang pasti kita akan datang menemuinya dan menetap di sana. Jangan sampai dilalaikan dengan sesuatu yang kita sukai tapi akan kita tinggalkan. Jangan tertipu dengan mimpi-mimpi yang berlarutan lalu menjadi lalai dengan kedatangan ajal. Berapa banyak orang yang mengharapkan sesuatu tapi tidak pernah dia perolehi. Berapa banyak orang yang kita temui di waktu pagi, tetapi tak menemui waktu petangnya. Berapa banyak orang ketika datang ajalnya berangan untuk ditunda beberapa saat lagi agar dia dapat memperbaiki kesalahannya serta melakukan apa yang telah dia lupakan.

Sebenarnya seseorang itu terhenti amalnya tatkala datang kematiannya, Tetapi ada beberapa amalan yang dilakukan pada saat hidupnya dan manfaatnya terus-menerus kepadanya, maka pahalanya akan terus mengalir kepada pelakunya :

إذا مات ابن آدم إنقطع عنه عمله إلا من ثلاث, صدقة جارية أو علم ينتفع به أو ولد صالح يدعوا له  - رواه مسلم 

Artinya : Apabila seorang putra adam (manusia) meninggal dunia, maka terputuslah darinya seluruh amalnya, kecuali 3 hal

1. Sodaqoh Jariyah
2. Ilmu yang bermanfaat
3. Do’a Anak Sholeh terhadap orang tuanya. (H.R Muslim)

Ketika seorang manusia telah benar benar menuju kehidupan yang abadi, artinya ia sudah berada di akhirat ia sudah tidak bias lagi berbuat apa apa, maksud berbuat apa apa ialah ia tidak bias lagi melakukan amal kebaikan yang dapat menambah pahalanya.

Karena menurut hadits ini semua hal pasti akan terputus dari orang yang meninggal, bahkan ada dalam alquran di ceritakan bahwasannya ada golongan orang yang menyesal ketika sudah berada di akhirat, ia ingin kembali lagi ke dunia untuk melakukan ibadah, karena semasa hidupnya ia belum membawa bekal yang cukup sebagai pertanggung jawaban di akhirat yang akan menambah point timabangan kebaikannya.

Tetapi sejalan dengan hadits ini juga, justru meskipun seseorang sudah meninggal dunia, tapi ada beberapa amalan yang akan memberikannya pahala tambahan meskipun sudah meninggal dunia, ia sejatinya sudah di akhirat dan tidak bias lagi melakukan apa apa, tetapi ia tetap mendapat kucuran pahala tambahan, karena ketika di dunia, ia mengerjakan suatu perbuatan yang memebrikan ia pahala yang abadi.

1. Shodaqoh Jariyah

Shodaqoh Jariyah menurut hemat ana, menberikan sesuatu kepada orang lain dengan ikhlas, kemudian sesuatu yang ia berikan berupa hal yang tahan lama. contohnya kita memberikan harta berupa tanah waqaf, atau mendirikan mesjid untuk kepentingan umum. apabila orang yang bershodaqoh jariyah ini meninggal, maka selama harta yang ia shodaqohkan masih di gunakan oleh orang lain, maka meskipun ia telah meninggal maka ia tetap mendapat kucuran pahala. Bahkan pahalanya akan terus mengalir selama amalan kebaikan itu masih dapat dimanfaatkan.

Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman : “Harta dan anak-anak shaleh adalah perhiasan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi shaleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan”. (QS Al Kahfi : 46)

2. Ilmu yang bermanfaat

Artiinya yang bermanfaat itu ilmu yang di amalkan, ketika seorang telah mendapatkan ilmu, ia amalkan ilmunya salah satunya dengan mengajarkan ilmunya kepada orang lain. Hal ini menganjurkan kita untuk mempelajari ilmu dan mengajarkannya, menyiarkannya dan menyebarluaskan kitab-kitabnya agar bisa mengambil manfaat sebelum dan sesudah kematian dia. Manfaat ilmu akan tetap ada selama di permukaan bumi ini masih ada seorang muslim yang sampai kepadanya ilmu tersebut. 

Berapa banyak ulama yang meninggal semenjak ribuan tahun yang lalu tetapi ilmunya masih ada dan dimanfaatkan melalui kitab-kitab yang telah dikarangnya lalu dipakai dari generasi ke generasi sesudahnya dengan perantara para muridnya kemudian para pencari ilmu setelah mereka. Dan setiap kali kaum muslimin menyebutkan nama dia, mereka selalu mendoakan kebaikan dan mendoakan agar Allah merahmati dia. Ini adalah fadhilah dari Allah yang diberikan kepada siapa saja yang dikehendaki. Berapa banyak generasi yang diselamatkan Allah dari kesesatan dengan jasa seorang alim, maka alim itu mendapatkan seperti pahala orang yang mengikutinya sampai hari kiamat.

3. Anak Yang Shaleh / Shalehah

Anak shalih baik laki-laki maupun perempuan, anak kandung maupun cucu, akan terus mengalir kemanfaatan mereka untuk para orang tua berkat doa baik yang diterima Allah untuk ibu bapak mereka., bahkan doa yang diucapkan orang yang pernah mendapatkan kebaikan dari anak-anak tersebut. Seringkali orang yang mendapatkan kebaikan dari seseorang dia mengatakan : “Semoga Allah merahmati orang tuamu dan mengampuni mereka”.

Disini juga menunjukkan anjuran untuk menikah, dengan tujuan untuk mendapatkan anak yang shalih, dan melarang dari membenci banyaknya anak. Sebagian manusia kadang terpengaruh dengan propaganda-propaganda sesat sampai dia membenci banyaknya anak dan berusaha untuk membatasi kelahiran atau bahkan mengajak orang lain melakukan hal yang sama. Ini disebebkan kebodohan mereka terhadap ilmu agama dan lemahnya pengetahuan mereka tentang hasil yang akan didapatkan nanti, serta disebabkan karena lemahnya iman. Dalam hadits tadi juga terdapat anjuran untuk mendidik anak agar menjadi shalih dan menumbuhkan mereka dalam ajaran Islam dan dalam keshalihan agar mereka menjadi generasi yang shalih buat orang tua mereka yang nantinya mendoakan kebaikan kepada mereka setelah meninggal.

Maka berusahalah  untuk mengerahkan semua dengan sebaik baiknya dan melakukan amalan yang bermanfaat yang akan terus ada manfaatnya dan mengalir pahalanya setelah wafatmu.
Ya Allah... Hamba memohon kepadaMU baik itu dalam senang ataupun dalam susah ampunilah dosa saya dan kedua orang tua saya, yang telah membina saya mulai dari alamrahim sampai sekarang ini Dan ampunilah segala dosa kami kaum muslimin dan muslimat.. baik yang masih hidup atau pun yang sudah duluan dari kami, Aamiin

Wallahu A'lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar